Friday, June 24, 2011

Sikapmu hari ini benar-benar menyebalkan, menyebalkan dalam arti yang sebenarnya.
Hmmhh..
Kamu sendiri yang mau, kamu sendiri yang membatalkan semuanya, how dare you, babe!!

You know, I was excited, so much excited when you said that you wanted to go to Solo, I’ve tried anything to arrange the itinerary, and buumm! You ruined everything, great!
Aku tahu, kamu nggak seperti aku, yang bisa pergi tanpa perencanaan apapun, kamu nggak spontan seperti aku, tapi bukan berarti semuanya nggak mungkin kan?
Aku udah hubungin temen kita, cari tahu jadwal bus sama travel, tapi kamu bilang aku nggak nyari solusi??
Aku telfon agen travel jam 10 malem, dan itu kamu bilang nggak nyari solusi???

Gimana aku bisa jelasin, gimana aku bisa kasih alamat n nomer telfon agen travel kalau setiap aku coba telfon kamu, kamu selalu menyambut dengan nada sinis.
Malahan kau bilang, nggak usah aku ke Surabaya, trus kamu mau kita nggak ketemu, gitu?!
Bukan berarti aku nggak perhatian hanya karena aku tak mengatakan sepatah katapun
Bukan berarti aku marah hanya karena aku berteriak di telfon
Saat aku diam, waktu kamu tanya “aku naik bus ya” bukan berarti aku tak mengharapkanmu kemari, aku mau kamu, YA, aku mau kamu. Dalam hatiku, aku sangat menginginkan kamu, dan aku tau kamu nggak suka naik bus, makanya aku diem, aku nggak mau memaksamu.
Saat aku teriak, artinya aku bener-bener pengen kamu kesini
Yang paling menyedihkan saat kau berbisik, ya berbisik, tapi aku dengar dengan jelas kamu bilang “apa hubungan kita masih bisa jalan?”
Dan kamu berhasil menghancurkan moodku seharian. I’ve failed on my toefl trial, damn.

I just want you to listen to me
I just want you to believe in me

Setengah tujuh malam, dan aku sangat merindukanmu.
Tapi aku juga marah, marah dengan sikapmu.
Jelas sekali, kamu berhasil mempermainkan aku. Hatiku senang melambung tinggi saat tiba-tiba kamu bilang kamu mau ke kotaku, berarti aku akan lebih cepat betemu denganmu. Tapi tiba-tiba pula kamu menyerah, hanya karena tiket kereta udah ludes, dan kamu berniat membatalkan semuanya, kau hempaskan hatiku ke jurang lapis ketujuh, you fed me up

Friday, June 10, 2011

Nat Pernah Abege Juga



Cinta pertama nggak ada matinya, setuju?
Gile aje, malem-malem, eike dibikin galau sama yang namanya cinta pertama dulu. Nggak ada angin nggak ada badai, semalem aku mimpi dia! Errr….

Sayangku, yakin deh, aku nggak ada apa-apa kok. Kalau kata ayank, aku lagi kangen sama my first love itu. Okelah, sebagai gentleman, saya mau mengakui, saya memang kangen.
Waitttt! Bukan kangen apa-apa nih, kangen as an old buddy, sumpeehh dehh. Udah lama banget kita nggak ketemu, tiga tahun lebih kali. Dan dia makin cantik ajeeeeee!! *tahan ya imiiinn…

Selalu seperti ini, kalau aku inget betapa aroma homoku udah nampoool banget sedari kecil, geezz. Aku inget betul temenku tanya “Kamu suka dia kaaann??? Ngaku aja deehh! Dezzziiiggggg!! Oh Tuhan, segitu homonya kah saya duluuu??

Yahh, tapi gimana ya… mmmmm….. ya emang aku suka bangeettt sama dia dulu, hmmfh. Masih inget kan, roman-romannya abegeh, pubertas… well, pandangan matanya, alamaaakkk, nusuk banget! Ngobrol sebentar aja bikin nggak bisa tidur seminggu.. (yakin, kalau ini lebay doank)

Bottomline-nya adalah, saya homo sejak esempe. Hadeuuhh.. Jelas-jelas banget homonya, lah wong ada temen cowok yang suka, tapinya cuma aku pakai buat tameng biar menutup sedikit aroma homoku yang semerbak wangi bak melati… dan aku rela jatuh bangun, mengejar dia, yes, I was crazy about HER! My first love. Yakin, ini bukan cinta monyet sembarang monyet!



Udahlah, daripada ngaco, lama-lama bisa digampar ayank nih eike. Tapi yakinlah, sayangku, itu hanya cerita lalu. Sak niki, kulo tresno sampeyan, ning.. Mwaaahhh.. Sleep tight ya ayank, kangen kamu
Met malem juga ya Mel, sampe ketemu kapan-kapan.. hehehehe
*ampuuunnn ayaannkkkk…

Thursday, June 9, 2011

Inginku (Menua Denganmu)

Kunanti datangnya hari itu
Hari aku menyerahkan seluruh sisa hidupku
Walau kau tahu pasti, telah kupatrikan masa depanku hanya denganmu
Semenjak jari-jari tangan kita terpaut, semenjak itu pula jiwa kita satu
Dan kunantikan pula masa itu
Saat aku menua, dengan tangan renta yang terus memelukmu
Di saat musim berganti, dan aku masih mengecup keningmu, selamat malam
saat aku tak kuat berlari, hanya sanggup berjalan santai di kala sore,
kemudian menikmati secangkir teh denganmu
bersenandung lagu kenangan kita
membicarakan betapa hidup telah banyak berubah
betapa tubuh kita melemah
dan betapa kita semakin tak terpisah.

Sunday, June 5, 2011

Hello World

It's quite sometime since my last posting.
Hello world, I am back now.